KOMHUMAS-Sejumlah 39 mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan telah berhasil mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 3 2022. Jumlah tersebut terdiri dari 35 mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dan 4 mahasiswa berasal dari prodi PG PAUD. Program Kampus Mengajar Angkatan 3 memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengajar di SD maupun SMP yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten. Daerah penempatannya adalah Bandung, Cimahi, Pangandaran, Ciamis, Banjar, Majalengka, Sumedang, Bogor, Bekasi, Sukabumi, Cirebon, Indramayu bahkan Pringsewu, Lampung. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 bulan, Februari hingga Juni 2022. Bulan pertama dikhususkan untuk pembekalan dari Ditjen Diktiristek dan bulan selanjutnya mulai praktek di lapangan.
Sebagai salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kampus Mengajar bertujuan agar mahasiswa mampu menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Hal serupa diungkapkan oleh salah satu nara sumber saat kegiatan pembekalan, Diyah Purnama menuturkan “melalui Kampus Menagajar, mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki keahlian dan keilmuan yang sudah dipelajari di kampus. Akan tetapi, agar mahasiswa belajar dari kehidupan baik itu bersosialisasi dengan tim, masyarakat dan warga sekolah.”
Selama menjalani program Kampus Mengajar, mahasiswa dituntut untuk terlibat aktif dalam kegiatan. Kegiatan yang dilakukan diantaranya membantu sekolah dan guru dalam proses pembelajaran. Membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi manajerial sekolah. Kegiatan lainnya adalah menjalankan program yang sudah dirancang melalui proses observasi sekolah dan metode pembelajaran. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kemampuan yang diharapkan oleh Universitas yaitu menumbuhkan jiwa sosial, kepedulian, kepemimpinan, pemecahan masalah, berpikir kritis, inovatif dan soft skill lainnya yang dibutuhkan di masa depan.
Harapan ini nyatanya terasa oleh mahasiswa yang mengikuti program ini. Jilan menuturkan “dengan mengikutinya program ini, saya mendapat banyak pelajaran yang dapat diambil serta mempunyai pengalaman yang sangat berharga. Bisa mengenal teman dari universitas satu sama lain serta mengenal anak-anak dan guru di sekolah yang dipilih. Terlebih, dapat bertukar pendapat dan direalisasikan dalam program kerja kami.”
Manfaat lain yang dirasakan oleh mahasiswa lainnya diungkapkan oleh Eka. “Bisa langsung melihat bagaimana kondisi pendidikan sekolah dasar terutama di kota besar tetapi akreditasi sekolahnya masih kurang, sehingga ketimpangan pendidikan dapat dilihat bukan dari segi fasilitas dan bangunannya saja. Akan tetapi, SDM guru yang kurang maksimal dalam membina peserta didik. Dapat mengetahui jenis-jenis karakter dan kepribadian peserta didik lebih dalam. Mengasah sosft skill komunikasi dalam penyampaian materi dan dapat membuat pembelajaran baru yang lebih aktif, kreatif dan inovatif” tuturnya.