Kajian Al-Qur’an QS. An-Naml/27: 88

Bismillah
PERCIKAN AL-QUR’AN (5)

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ

Wa taral-jibāla taḥsabuhā jāmidataw wa hiya tamurru marras-saḥāb, ṣun’allāhillażī atqana kulla syaī`, innahụ khabīrum bimā taf’alụn

Artinya: Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Faidah
Mahasuci Allah yang menciptakan segala
sesuatu dengan kesempurnaan. Salah satu maha kreasi Allah adalah sebagaimana digambarkan dalam surah an Naml 88 tersebut, yaitu gunung- gunung yang merupakan fenomena alam semesta yang menakjubkan.

Dalam surah tsb Allah swt menggunakan diksi ṣun’allāhillażī atqana kulla syaī` . Kata atqana dapat dimaknai sebagai proses kreasi/penciptaan karya yang mengandung nilai kesempurnaan ( excellent & perfect ), konstruksi dan proses kejadian terbaik, dan hasil/produk kreasi yang estetis dan kokoh.

Kata atqana terdapat pula bentukannya pada sabda Rasulullah SAW yang menyuruh agar kaum muslim bekerja secara profesional.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)

Artinya:
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

Dalam hadits tersebut digunakan ungkapan ‘ amila ahadukum ‘amalan an yutqinahu. Seorang dari kalian beramal dengan amalan yang disempurnakan dengan sebaik-baiknya — baik proses maupun hasilnya. Hal ini yang disebut dengan itqan .

Allah swt telah mencontohkan itqan dalam serba kreasi penciptaan-Nya, Rasulullah saw pun telah memberikan taujih/arahan agar kita beramal secara itqan . Menjadi manusia yang mutqin adalah menjadi manusia yang kreatif, bersungguh-sungguh, profesional, excellent dan perfect. Manusia yang berorientasi pada kualitas. Sebagaimana Allah menjadikan kehidupan dan kematian dalam rangka menantang manusia untuk berkarya dan beramal terbaik ( ahsanu ‘amalaa – surah al Mulk))

Semoga kita termasuk orang2 yang berbuat dan berkarya terbaik dalam segala tugas fungsi kehambaan dan kekhalifahan kita. Aamiin??* – AAF

Leave A Comment