Prodi PG-PAUD FTK UNISBA Jalin Kerjasama dengan PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

KOMHUMAS-Jalinan Kerjasama antara program studi PG-PAUD FTK Unisba dan PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu menghasilkan dua kegiatan utama. Dua kegiatan yang dimaksud adalah kuliah umum dan seminar bersama yang diselenggarakan di Universitas Bengkulu pada tanggal 27-28 September 2022. Berdasarkan Implementation Agreement Nomor: 215/B.02/DEK/IX/2022 dan Nomor 535/UN30.7/KS/PG.PAUD/2022, kedua prodi sepakat untuk melaksanakan kerjasama dalam kuliah umum tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Lembaga Paud. Kerjasama bentuk lainnya adalah kegiatan seminar bersama yang bertemakan “Enterpreneurship Bagi Mahasiswa, Alumni dan Guru PAUD di Era Revolusi Industri 4.0” yang tertuang dalam Implementation Agreement pada tanggal 15 Juni 2022.

Berdasarkan kesepakatan Kerjasama tersebut, prodi PG-PAUD FTK Unisba harus menjadi narasumber dalam acara kuliah umum maupun seminar bersama. Oleh karena itu, Dr. Ayi Sobarna, M.Pd, ketua program studi PG-PAUD mengisi kuliah umum dan seminar bersama di Universitas Bengkulu secara luring.

Kegiatan pertama diselenggarakan pada tanggal 27 September 2022. Pada kesempatan tersebut, Dr. Ayi Sobarna, M.Pd menyampaikan materi mengenai “Kurikulum Merdeka Belajar bagi Lembaga PAUD; Sebuah Tinjauan Kurikulum.” Beliau menuturkan “kurikulum merdeka bagi PAUD perlu berlandaskan pada konsep merdeka belajar, merdeka bermain.” Ini dilatarbelakangi oleh adanya miskonsepsi bermain pada anak usia dini, sehingga belajar sambal bermain bukan lagi hal yang menyenangkan. Terlebih, minimnya literasi di Indonesia menjadi PR yang sulit untuk dihadapi. Oleh karena itu, belajar dan bermain berbasis buku perlu diapresiasi dan dibudayakan.

Acara hari berikutnya adalah seminar bersama dengan mengusung tema “Tantangan dan Peluang Wirausaha; Bagi Mahasiswa, Alumni dan Guru PAUD di Era Revolusi 4.0.” Dr. Ayi Sobarna, M.Pd memaparkan mengenai tantangan wirausaha diantaranya adalah produk Cina, priyayisme dan ledakan non-degree. Sementara peluangnya adanya glokalisasi dan countertrend, filantrofi dan teknologi komunikasi. Dengan adanya peluang dan tantangan tersebut, beliau setuju dengan pandangan Robert T. Kyosaky bahwa mahasiswa perlu memiliki learning and innovative skills: kreatif, berkarakter, memanfaatkan informasi dan komuniaksi, life and carier skill. “Kemampuan ini diperlukan karena kurikulum yang ada selama ini belum mampu mencetak mahasiswa sebagai wirausaha” tuturnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top